Sabtu, 23 November 2013

ciri-ciri pemimpin muslim ( organisasi )


Apa yang orang cari dari pemimpin.?
ciri-ciri pemimpin

1. Jujur
Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).

Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka ‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.

2. Kompeten
Kompeten adalah ketrampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten harus dibedakan dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum istilah ini digunakan dapat dipertukarkan. Upaya awal untuk menentukan kualitas dari manajer yang efektif didasarkan pada sejumlah sifat-sifat kepribadian dan ketrampilan manajer yang ideal. Ini adalah suatu pendekatan model input, yang fokus pada ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Ketrampilan-ketrampilan ini adalah kompetensi dan mencerminkan kemampuan potensial untuk melakukan sesuatu. Dengan munculnya manajemen ilmiah, perhatian orang-orang berbalik lebih pada perilaku para manajer efektif dan pada hasil manajemen yang sukses. Pendekatan ini adalah suatu model output, dengan mana efektivitas manajer ditentukan, yang menunjukkan bahwa seseorang telah mempelajari bagaimana melakukan sesuatu dengan baik.

3. Melihat kedepan
Melihat ke depan jauh lebih baik daripada menoleh ke belakang.
Masa lalu tidak akan pernah bisa kita rubah. Tetapi memperbaiki diri dan menggunakan kesempatan yang ada pada hari ini adalah hal yang lebih baik. Yang jauh lebih baik dan jauh lebih bijaksana adalah menciptakan kesempatan untuk hari esok, karena di situ terbentang sangat banyak kesempatan untuk melakukan suatu KEBENARAN, dan  KEBAIKAN yang akan menciptakan MANFAAT. Dengan kata lain, melihat ke belakang atau ke masa lalu adalah hal yang sia-sia, sebab tidak ada manfaatnya.
4. Menginspirasi
orang yang memberikan semangat energi positif kepada anak buahnya atau rekan kerja sekelompoknya,.,.,

5. Cerdas 
Kecerdasan atau yang biasa dikenal dengan IQ (bahasa Inggrisintelligence quotient) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalarmerencanakanmemecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan dapat diukur dengan menggunakan alat psikometri yang biasa disebut sebagai tes IQ. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa IQ merupakan usia mental yang dimiliki manusia berdasarkan perbandingan usia kronologis.

6. Berfikir Adil

Pengertian adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya.
Sebagian besar orang mendefenisikan kata ADIL adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan
tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi persepsi yang lainnya.
Bagi mereka yang mengartikan ADIL adalah SAMA RATA, tentunya menganggap bahwa perlakuan bapak tersebut diatas adalah adil. 
Kita tahu bahwa keadilan berpikir merupakan makna adil secara konseptual. Ini sangatlah penting! Keadilan di sini bersifat bebas yang fitrah sebab islam memandang bahwa keadilan berpikir akan mengetahui kemestiannya, yang tunduk kepada Tuhan (inilah cara berpikir dengan adil). Salah kaprah orang yang mengatakan bahwa kebebasan adalah sebebas-bebasnya sebab (sebenarnya) ia terikat pada kebebasan itu sendiri. So. Tidak sedikit orang-orang yang terjerumus oleh pikirannya sendiri, karena  tidak tunduk kepada Tuhan.

Pepatah bijak : "Adil dulu dalam berpikir, baru engkau bisa adil dalam bertindak.

7. Berfikir Luas
Berpikir secara luas berarti berpikir dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Sebab, segala sesuatu terkadang tidak sesederhana yang dipikirkan. Banyak hal yang dikira sederhana, tapi berdampak luas dan panjang. Sehingga diperlukan sikap hati-hati dan tidak tergesa-gesa sebelum memutuskan melakukan sesuatu. Aspek yang harus dipertimbangkan terdiri dari akibat dan konsekuensi, pengaruh, hal yang diluar kehendak, sudut pandang yang lain, dan perasaan orang lain.

8. Berani
pengertian berani adalah a mempunyai hati yg mantap dan rasa percaya diri yg benar dl menghadapi kesulitan

9. Langsung Pada Tujuan
tidak bertele-tele, tujuan pasti dan disegerakan pada tahap demi tahap denga target satu tujuan yang untuk diutamakan

10. imajinantif
Imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif".

11. Dapat Diandalkan 
yaitu sikap seseorang terhadap pekerjaan yang ditanggungnya, sehingga dapat diandalkan orang lain untyuk diambil manfaatnya,

0 komentar:

Posting Komentar